Infeksi saluran pernafasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.
ISPA harus dianggap sebagai kondisi darurat, jika mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan medis. Kondisi ini berpotensi menyebar dari orang ke orang. Bagi yang mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh dan juga orang yang lanjut usia akan lebih mudah terserang penyakit ini. Terlebih lagi pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk. Selain itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur terutama setelah Anda melakukan aktivitas di tempat umum.
Gejala yang Muncul Akibat ISPA
ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain:
1. Hidung tersumbat atau berair.
2. Para-paru terasa terhambat.
3. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
4. Kerap merasa kelelahan.
5. Tubuh merasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
1. Kesulitan bernapas.
2. Demam tinggi dan menggigil.
3. Tingkat oksigen dalam darah rendah.
4. Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan
Penyebab ISPA
Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
- Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
- Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
- Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.
Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.
Cara Mendiagnosis ISPA
Untuk mendiagnosis ISPA, dokter akan memeriksa sistem pernapasan Anda. Suara napas Anda akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada penumpukan cairan atau terjadinya peradangan pada paru-paru. Hidung dan tenggorokan juga akan diperiksa. Pemeriksaan dengan CT scan dan X-ray mungkin diperlukan apabila ISPA yang diderita sudah memasuki tahap lanjutan. Kondisi paru-paru Anda akan diamati dengan kedua prosedur di atas.
Prosedur tes fungsi paru-paru dilakukan untuk melihat seberapa jauh pernapasan pasien terganggu dan perkembangan kondisinya. Untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke paru-paru, prosedur oksimetri nadi dapat dilakukan. Sedangkan untuk menentukan jenis virus penyebab ISPA, sampel dahak akan diambil untuk diteliti di laboratorium.
Pengobatan yang Dilakukan pada ISPA
Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.
Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi.
Komplikasi yang terjadi akibat ISPA sangat serius dan bisa berakibat fatal atau mematikan jika dibiarkan. Komplikasi yang sering kali terjadi bersamaan dengan ISPA adalah gagal napas dan
gagal jantung kongestif.
Mewaspadai ISPA
Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah beberapa pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
- Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
- Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
- Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama vitamin C. Vitamin sangat membantu dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda.
- Hindari merokok.
- Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang bisa menular kepada orang lain.