Laman

Jumat, 23 Desember 2016

Isu Permasalahan Kesehatan Lingkungan



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKINGAN
ISU PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN










Disusun oleh  :
Nafiah Nuzul Fajriyati
I1A015047
Kelas A









KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO

2016







Isu Permasalahan Kesehatan Lingkungan

1.      Air Minum
A.    Permasalahan
Air merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia. Kebutuhan akan air merupakan hal yang paling penting dari setiap manusia. Untuk itulah setiap manusia berhak untuk mendapatkan akses terhadap air bersih. Seluruh tubuh kita terdiri atas air, karena itu setiap waktu kita membutuhkan air untuk menjaga kesehatan kita, ini berarti tanpa air bersih yang cukup dalam tubuh kita maka risiko untuk sakit menjadi lebih besar.
Ketersedian air bersih sangat berperan penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Air bersih sendiri harus terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya. Banyak sekali masalah kesehatan yang berhubungan dengan air contohnya seperti diare, kolera dan penyakit kulit.
Permasalah tentang air minum sendiri yaitu dari rumah saya di Dsn.Cilakar Ds. Pangebatan Kec.Bantarkawung Kab.Brebes sumber air minun berasal dari PDAM yaitu harga per drigen Rp.4000 sedangkan kebutuhan untuk sehari-hari bersumber dari sumur. Rumah saya terdapat diantara lahan sawah, jika musim penghujan atau musim tanam air akan berwarna keruh atau kecoklatan,  sedangkan jika musim kemaurau tiba volume air berkurang yang menyebabkan keluarga saya kekurang air.Air tersebut sering kali menyebabkan mesin  sanyo rusak dan menyumbat saluran pipa.
B.     Penanganan
Solusi yang sudah dilakukan yaitu dengan memberi saringan di kram air. Saringan tersebut terdiri dari batu-batuan yang dapat menyaring air agar lebih jernih, benda tersebut berbentuk oval kemudian di bawahnya terdapat alat seperti kran. Kemudia solusi yang pernah dilakukan yaitu dengan menguras sumur dan ternyata memang sumber air tersebut tidak bening, hampir pernah akan dilakukan pendalaman sumur tetapi kedalaman sumur sudah 20 m sehingga tidak dilakukan pendalaman ditakutkan air akan semakin buruk

2.      Pencemaran Limbah Industri
A.    Permasalahan
Pencemaran limbah industri logam terutama pada industri peleburan aki di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sudah sangat parah. Selain mencemari lingkungan, limbah itu juga telah berdampak buruk pada masalah kesehatan masyarakat di sekitarnya. Limbah pengolahan limbah yang berupa serbuk hanya dibuang di sekitar pemukiman. Selain menimbulkan debu dan terhirup manusia, limbah juga meresap ke dalam tanah, dan mencemari air warga. Masyarakat di wilayah itu banyak yang terkena penyakit pernafasan.
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, tumpukan limbah telah mencapai 10.000 ton. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan terdapat lima anak di kawasan peleburan aki ini yang lahir dalam kondisi cacat (lumpuh dan keterbelakangan mental). Dari segi fisik lingkungan, banyak tanaman yang mati akibat terkena limbah.
Pencemaran limbah yang ada di kawasan tersebut sudah termasuk dalam kategori parah. Hal itu antara lain terlihat dari hasil pengujian sampel darah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan itu. Dari hasil uji sampel daerah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng tahun 2011 terhadap 50 warga Desa Pesarean, tercatat sebanyak 46 orang telah tercemar timbal. Dari jumlah tersebut, 12 orang dalam kondisi bahaya.
Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal dinyatakan sebagai daerah beracun. Kondisi tanah dan udara sudah sangat tercemar racun berat dari bahan baku berbahaya Logam Timbal. Bahkan dari hasil uji laboraturium dinas lingkungan hidup kebersihan dan pertamanan Kabupaten Tegal, telah ditemukan kadar Sulfida (SO2). Debu dan timbalnya sudah diatas baku mutu yang ditetapkan. Selain tercemar timbal, akibat usaha peleburan Aki juga menyebabkan wilayah di sekitar tercemar limbah cair asam sulfat (H2S04). Bahkan kini udara di kawasan tersebut sudah mengandung polusi dari bau sulfur yang tajam menyengat.
B.     Penanggulangan
Adapun solusi atau penanganan yang telah diterapkan oleh pemerintah adalah dengan memindahkan para pelaku usaha  di kawasan itu ke dalam Perkampungan Industri Kecil (PIK), yang jauh dari permukiman. Selain itu BBPT telah merumuskan strategi penanganan limbah dan strategi pemulihan lingkungan. Rumusan strategi tersebut akan didiskusikan dengan masyarakat dan pelaku usaha di Desa Pesarean, sebelum menjadi strategi penanganan limbah dan pemulihan lingkungan. Namun solusi yang telah ada belum dapat menyelesaikan masalah, sehingga perlu solusi lain untuk menghasilkan usaha yang produktif, tetapi tetap sehat dan tidak membahayakan lingkungan. Hal ini dikarenakan permasalahan limbah industri merupakan masalah kompleks, karena menyangkut masalah sosial, teknologi, dan lingkungan. Sehingga diperlukan solusi yang lain antara lain penempatan lokasi usaha yang jauh dari pemukiman penduduk, meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para pekerja akan bahaya dan dampak limbah terhadap kesehatan serta cara mengatasinya, peraturan pemerintah tentang industri logam yang jelas dan tegas, dan menemukan cara atau metode pengolahan limbah lumpur aki bekas yang tepat guna dan tepat tujuan.
3.      Sampah
A.    Permasalahan
 Sampah memang sudah menjadi masalah di berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan di dunia saat ini. Sampah seakan menjadi momok yang tak pernah selesai masalahnya. Begitu pula yang terjadi di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Sampah yang ada di daerah ini terdiri dari daun-daun kering dan plastik yang kemudian dikenal dengan sampah organik dan sampah anorganik. Di daerah ini memang masih banyak di temui lahan-lahan kosong yang tertanam pohon-pohon besar. Pohon-pohon inilah yang sering menggugurkan daunnya terlebih di musim kemarau. Daun-daun dari pohon ini sering berserakan di jalan dan mengganggu pengguna jalan. Di tambah lagi sampah plastik yang sering di buang sembarangan oleh masyarakat. Sampah-sampah ini sering terbiarkan di jalan tanpa ada yang membersihkan. Sampah-sampah ini memenuhi selokan dan ketika musim hujan tiba, sampah-sampah ini sebagian ada yang terbawa air masuk kesungai.
Volume sampah di daerah ini memang tak sebanyak di daerah lain seperti Jakarta misalnya yang hampir setiap sudut terdapat banyak tumpukan sampah. Yang menyebabkan sampah di daerah ini terlihat banyak itu karena tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang di kelola oleh pemerintah setempat untuk kemudian diangkut setiap hari atau setiap minggu. Dalam hal membuang sampah, warga di daerah ini mengandalakn sungai untuk membawa sampah-sampah di sekitar mereka, kemudian cara yang lain adalah dengan membakarnya. Sampah-sampah yang di buang ke sungai memang akan hilang terbawa arus air saat musim penghujan namun ketika memasuki masa kemarau sampah-sampah ini justru menghambat aliran air sehingga terbentuk genangan-genangan yang selain tidak mengenakan di pandang mata juga menimbulkan bibit-bibit penyakit. Sampah yang menghambat aliran air ini sering membuat warna air berubah menjadi hitam pekat dan baunya menjijikan. Ini sering di sebabkan oleh sampah rumah tangga yang di buang sembarangan ke sungai oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat yang kurang di tambah kepedulian pemerintah setempat yang juga masih sangat kurang dalam hal sampah menimbulkan beragam masalah seperti banjir yang terus terjadi ketika musim penghujan meskipun aliran airnya seperti sungai dan selokan sudah diperbaiki keadaannya. Ketika musim kemarau sampah-sampah menumpuk di tepian jalan, selokan, dan yang terparah adalah di sungai. Jenis sampahnya pun berbeda ada sampah rumah tangga, plastik-plastik, dedaunan, batang-batang pohon, dan lain-lain. Dan ketika musim penghujan sampah-sampah ini akan terbawa arus sungai namun karena banyaknya volume sampah terkadang sebagian sampah malah terkikis ke daratan dan mengendap disana. Selain itu karena lamanya sampah itu sudah tertumpuk membuatnya mengeluarkan aroma yang tidak sedap ketika terbawa arus sungai.
B.     Penanggulangannya
Sebenarnya jika dilihat dari faktor-faktor penyebabnya sudah jelas apa yang seharusnya dilakukan. Yaitu menyediakan tempat pembuangan sampah untuk masyarakat disetiap gang dan mengangkutnya setiap hari. Selain itu disediakan juga tong sampah di tepi jalan setiap beberapa meter satu sebanyak satu tong kalau bisa juga dua untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tong-tong ini juga harus rutin di angkut agar tidak menjadi tumpukan sampah dalam tong jadi di desa ada petugas kebersihan yang setiap hari bekerja mengangkut sampah. Kemudian lakukan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti meskipun hanya seminggu sekali untuk membersihkan dan merapikan lingkunagan mereka. Dan untuk para pemilik kebun yang sampah dari pohonnya berserakan hendaknya juga di nasihati untuk membersihkannya.
Kemudian cara untuk mengolah sampah-sampah yang sudah terkumpul di tempat sampah maupun di tong-tong sampah ini cukup banyak diantaranya ialah dengan penimbunan sampah, dan mendaur ulang. Dalam penimbunan sampah harus dilakukan dengan cara yang benar. Tempat penimbunan sampah ini harus di desain dan dikelola dengan baik dan benar. Penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. Dengan mendaur ulang sampah yaitu sampah-sampah bisa dijadikan barang lain yang bisa digunakan kembali atau juga bisa juga dibuat kompos. Samaph plastik bisa dibuat kerajinan seperti tas, dompet, atau hiasan rumah, dan lain-lain kemudian untuk sampah organik seperti daun bisa di buat menjadi pupuk kompos. Barang-barang hasil daur ulang sampah ini akan memiliki nilai jual yang tinggi dengan pengerjaan yang bagus dan kreatif.
4.      Sanitasi Tempat-Tempat Umum
A.     Permasalahan
Toilet umum merupakan suatu fasilitas umum yang sangat penting dalam suatu negara.Toilet adalah pintu gerbang pariwisata. karena merupakan hal yang penting maka sebenarnya toilet umum itu harus dirawat dan dijaga kebersihannya baik oleh pemerintah dan semua orang yang menggunakan fasilitas toilet umum. Tetapi kalo kita melihat keadaan toilet umum dinegara kita ini memang sangat menyedihkan. Kebanyakan toilet umum  dinegara ini sudah tidak terawat lagi, jorok dan tidak layak untuk digunakan, apalagi bila dilihat dari segi kesehatan toilet umum dinegara ini sudah dapat dikategorikan sebagai salah satu sarang penyakit dan toilet umum juga menyebabkan polusi bau, karena kebanyakan toilet umum di Indonesia baunya sangat tidak enak atau bau pesing. Padahal bila dilihat dari kegunaannya, toilet umum merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Tetapi saya yakin tidak ada orang yang akan mau masuk dan menggunakan toilet umum bila keadaannya seperti yang saya sebutkan diatas.
Begitu juga Kesan umum toilet yang ada di terminal dan pompa bensin adalah tidak bersih. Beberapa tempat tujuan wisata yang merupakan tempat wisata yang terkenal dan dikunjungi banyak wisatawan , Pada tempat-tempat tersebut, umumnya tersedia toilet umum yang cukup dan dikelola dengan cukup baik oleh pemerintah daerah setempat maupun bekerjasama dengan organisasi masyarakat. Namun untuk beberapa tempat tujuan wisata yang tidak terlalu ramai, jumlah fasilitas toilet yang tersedia di tempat tersebut sangat rendah dengan kualitas yang kurang baik atau bahkan tidak tersedia. Fasilitas toilet umum di kawasan wisata justru sering terabaikan baik ketersediaannya maupun kualitas kebersihannya. Untuk di beberapa kawasan wisata yang telah dilengkapi dengan fasilitas toilet umum, permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat kebersihan akibat pengelolaan yang kurang baik maupun buruknya prilaku pengguna toilet.
B.     Penanggulangannya
Fasilitas umum memang harus dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.
Pemerintah juga harus memberi upah terhadap pengelola fasilitas umur agar mereka semangat dalam membersihkan fasilitas umum. Inilah beberapa upaya yang harus dilakukan oleh warga masyarakat, yaitu :
1.      Renovasi fasilitas umum
2.      Segera melapor ke pihak berwenang jika ada fasilitas umum yang rusak
3.      Meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat dan merawat fasilitas umum
4.      Adanya rasa kepedulian terhadap fasilitas umum
5.    Hygiene Makanan
A.    Permasalahan
Kurangnya kepedulian pengelola tempat makan dan masyarakat tentang higiene sanitasi pangan menjadi salah satu alasan masih ditemuinya masalah keamanan pangan di Indonesia. Di samping itu, kurangnya pengawasan Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah mengenai pengelolaan tempat makan, termasuk di antaranya soal sanitasi dan keamanan pangan pun menjadi masalah . Padahal, sejumlah peraturan mengenai keamanan pangan dan sanitasi sudah terbilang lengkap. 
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan membuat masyarakat kurang memperhatikan hygiene makanan, Contohnya didaerah Karangwangkal Purwokerto banyak sekali warung-warung makan yang tidak memperhatikan kebersihanan dan sanitasi makanan. Tak jarang warung makan tidak mencuci pring dengan bersih kemudian tempat yang terbilang kurang nyaman untuk makan. Banyaknya makanan kecil atau cemilan menggunakan formalin dan borak yang dapat mengganggu kesehatan pembeli.
B.     Penanggulangannya
Penangulangnya yaitu berupa tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah terkait,d an pengelola warung makan. Upaya yang dilakukan dapat berupa pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Kesehatan setempat dan juga melakukan kursus higienis sanitasi makan bagi penjamah makan maupun pengelola warung. Selain itu perlu diadakan sosialisasi tentang persyaratan higiene sanitasi rumah makan atau warung makan dengan baik. Bagi pengelola warung makan sebaiknya memasang poster atau tulisan tentang higiene sanitasi makan. Sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dan perilaku baik dalam menjaga kualitas kehigienisan makanan.
6.    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
A.    Permasalahan
Perilaku hidup sehat yang kurang baik yaitu BAB disembarng tempat, kurangnya pemahaman masyarakat tentaang pentingnya BAB di jamban dan kuarangnya vasilitas jamban sehat di kecamatan tuntang kabupaten semarang menyebabkan mereka BAB sembaranga atau BAB disungai. Mereka pun bisa mandi dan  mencuci pakaian di sungai yang sama. Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit diare. Selain diare, balita mudah terserang pneumonia dari pencemaran tinja melalui udara.
Dampak penyakit yang paling sering terjadi akibat buang air besar sembarangan ke sungai adalah Escherichia coli. Itu merupakan penyakit yang membuat orang terkena diare. Setelah itu bisa menjadi dehidrasi, lalu karena kondisi tubuh turun maka masuklah penyakit-penyakit lain
B.     Penanggulangannya
Dari kasusu di atas dapat disimpulkan bahwasannya kurangnya vasilitas mengakibatkan tidak terlaksananya perilaku hidup sehat yang baik. Kebiasaan buang air besar di sungai merupakan suatu hal yang biasa di temui. Entah itu pagi hari ataupun sore hari. Fasilitas wc umum di daerah tersebut juga masih terbatas. Untuk membuat wc sendiri dirumah butuh biaya yang tidak sedikit. Karena di daerah tersebut tekstur tanahnya berair jadi apabila di gali terus keluar air sehingga susah untuk membuat wc, apabila ingin membuat wc harus dilakukan penyedotan air terlebih dahulu,maka dari itu yang harus saya lakukan sebagai tenanga kesehatan adalah melaakukan promosi kesehatan  dengan teknologi Komunikasi Infornasi dan Edukasi (KIE) tentang jamban sehat dan melakukan penggalangan dana guna membuat jamban umum yang sehat bagi seluruh warga kecamatan tuntang kabupaten semarang.
Saat ini belum ada bantuan dana dari pemerintah daerah untuk pembuatan jamban sehat , maka sebagai tenaga kesehatan harus selalu meninggatkan pentingnya perilaku hidup baik dan sehat.  Kita juga  bisa mengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda dan Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
7.  Penyakit Berbasis Lingkungn
A.    Permasalahan
Sejumlah penyakit yang menjadi prioritas penganan pemerintah daerah kabupaten Brebes yakni, seperti TBC, Malaria dan Demam Berdarah,” Penyakit DBD, mendapat prioritas serius karena aada kecenderungan tiap tahunnya penderita bertambah hingga menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan catatan data Dinas Kesehatan,di kabupaten Brebes Demam berdarah meningkat tajam.Terbukti tahun 2012,Terdapat 205 Kasus DBD dengan angka kematian 7 orang. Sedangkan tahun 2013, terdapat 662 kasus dengan angka kematian 13 orang, atau meningkat hampir 50 presen.
Berdasar data dinas kesehatan inilah, ada kecenderungan kenaikan drastis untuk penyakit DBD atau penyakit yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk Aides Aegepty ini,” ujarnya lagi. Adanya peningkatan angka kematian akibat DBD tersebut, kini mendapat perhatian serius pemerintah daerah kabupaten Brebes.
Peningkatan angka kematian akibat Demam Berdarah di sebabkan pola masyarakat yang kurang memperhatikan masalah kebersihan lingkungan. Selain itu,faktor cuaca seperti curah hujan yang berlebihan.
B.     Penanggulangannya
Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan pencegahan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan Fogging hal tersebut didukung  juga dengan melakukan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan dengan program 3 M, yakni Menguras (bak mandi), Menutup solokan dan Mengubur barang-barang yang sudah tidak terpakai hingga tidak menimbulkan genangan.





















0 komentar:

Posting Komentar