TUGAS
TERSTRUKTUR
MATA
KULIAH DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKINGAN
ISU PERMASALAHAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
Disusun
oleh :
Nafiah Nuzul Fajriyati
I1A015047
Kelas
A
KEMENTERIAN
RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
Isu
Permasalahan Kesehatan Lingkungan
1.
Air Minum
A. Permasalahan
Air merupakan kebutuhan dasar dari
setiap manusia. Kebutuhan akan air merupakan hal yang paling penting dari
setiap manusia. Untuk itulah setiap manusia berhak untuk mendapatkan akses
terhadap air bersih. Seluruh tubuh kita terdiri atas air, karena itu
setiap waktu kita membutuhkan air untuk menjaga kesehatan kita, ini berarti tanpa air bersih
yang cukup dalam tubuh kita maka risiko untuk sakit menjadi lebih besar.
Ketersedian air bersih sangat berperan
penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Air bersih sendiri
harus terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya. Banyak sekali masalah
kesehatan yang berhubungan dengan air contohnya seperti diare, kolera dan
penyakit kulit.
Permasalah
tentang air minum sendiri yaitu dari rumah saya di Dsn.Cilakar Ds. Pangebatan
Kec.Bantarkawung Kab.Brebes sumber air minun berasal dari PDAM yaitu harga per
drigen Rp.4000 sedangkan kebutuhan untuk sehari-hari bersumber dari sumur.
Rumah saya terdapat diantara lahan sawah, jika musim penghujan atau musim tanam
air akan berwarna keruh atau kecoklatan,
sedangkan jika musim kemaurau tiba volume air berkurang yang menyebabkan
keluarga saya kekurang air.Air tersebut sering kali menyebabkan mesin sanyo rusak dan menyumbat saluran pipa.
B. Penanganan
Solusi
yang sudah dilakukan yaitu dengan memberi saringan di kram air. Saringan
tersebut terdiri dari batu-batuan yang dapat menyaring air agar lebih jernih,
benda tersebut berbentuk oval kemudian di bawahnya terdapat alat seperti kran.
Kemudia solusi yang pernah dilakukan yaitu dengan menguras sumur dan ternyata
memang sumber air tersebut tidak bening, hampir pernah akan dilakukan
pendalaman sumur tetapi kedalaman sumur sudah 20 m sehingga tidak dilakukan
pendalaman ditakutkan air akan semakin buruk
2. Pencemaran
Limbah Industri
A. Permasalahan
Pencemaran limbah industri logam terutama pada
industri peleburan aki di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal,
Jawa Tengah, sudah sangat parah. Selain mencemari lingkungan, limbah itu juga
telah berdampak buruk pada masalah kesehatan masyarakat di sekitarnya. Limbah
pengolahan limbah yang berupa serbuk hanya dibuang di sekitar pemukiman. Selain
menimbulkan debu dan terhirup manusia, limbah juga meresap ke dalam tanah, dan
mencemari air warga. Masyarakat di wilayah itu banyak yang terkena penyakit
pernafasan.
Berdasarkan
data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, tumpukan limbah telah mencapai
10.000 ton. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan terdapat lima anak di kawasan peleburan
aki ini yang lahir dalam kondisi cacat (lumpuh dan keterbelakangan mental).
Dari segi fisik lingkungan, banyak tanaman yang mati akibat terkena limbah.
Pencemaran limbah yang
ada di kawasan tersebut sudah termasuk dalam kategori parah. Hal itu antara
lain terlihat dari hasil pengujian sampel darah masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan itu. Dari hasil uji sampel daerah yang dilakukan Pemerintah
Provinsi Jateng tahun 2011 terhadap 50 warga Desa Pesarean, tercatat sebanyak
46 orang telah tercemar timbal. Dari jumlah tersebut, 12 orang dalam kondisi
bahaya.
Desa Pesarean,
Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal dinyatakan sebagai daerah beracun. Kondisi
tanah dan udara sudah sangat tercemar racun berat dari bahan baku berbahaya
Logam Timbal. Bahkan dari hasil uji laboraturium dinas lingkungan hidup
kebersihan dan pertamanan Kabupaten Tegal, telah ditemukan kadar Sulfida (SO2).
Debu dan timbalnya sudah diatas baku mutu yang ditetapkan. Selain tercemar
timbal, akibat usaha peleburan Aki juga menyebabkan wilayah di sekitar tercemar
limbah cair asam sulfat (H2S04). Bahkan kini udara di kawasan tersebut sudah
mengandung polusi dari bau sulfur yang tajam menyengat.
B.
Penanggulangan
Adapun solusi atau
penanganan yang telah diterapkan oleh pemerintah adalah dengan memindahkan para
pelaku usaha di kawasan itu ke dalam Perkampungan Industri Kecil (PIK),
yang jauh dari permukiman. Selain itu BBPT telah merumuskan strategi penanganan
limbah dan strategi pemulihan lingkungan. Rumusan strategi tersebut akan
didiskusikan dengan masyarakat dan pelaku usaha di Desa Pesarean, sebelum
menjadi strategi penanganan limbah dan pemulihan lingkungan. Namun solusi yang
telah ada belum dapat menyelesaikan masalah, sehingga perlu solusi lain untuk
menghasilkan usaha yang produktif, tetapi tetap sehat dan tidak membahayakan
lingkungan. Hal ini dikarenakan permasalahan limbah industri merupakan masalah
kompleks, karena menyangkut masalah sosial, teknologi, dan lingkungan. Sehingga
diperlukan solusi yang lain antara lain penempatan lokasi usaha yang jauh dari
pemukiman penduduk, meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para pekerja
akan bahaya dan dampak limbah terhadap kesehatan serta cara mengatasinya,
peraturan pemerintah tentang industri logam yang jelas dan tegas, dan menemukan
cara atau metode pengolahan limbah lumpur aki bekas yang tepat guna dan tepat
tujuan.
3.
Sampah
A. Permasalahan
Sampah memang sudah menjadi masalah di berbagai
wilayah di Indonesia dan bahkan di dunia saat ini. Sampah seakan menjadi momok
yang tak pernah selesai masalahnya. Begitu pula yang terjadi di desa Negaradaha
kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Sampah yang ada di daerah ini terdiri dari
daun-daun kering dan plastik yang kemudian dikenal dengan sampah organik dan
sampah anorganik. Di daerah ini memang masih banyak di temui lahan-lahan
kosong yang tertanam pohon-pohon besar. Pohon-pohon inilah yang sering
menggugurkan daunnya terlebih di musim kemarau. Daun-daun dari pohon ini sering
berserakan di jalan dan mengganggu pengguna jalan. Di tambah lagi sampah
plastik yang sering di buang sembarangan oleh masyarakat. Sampah-sampah ini
sering terbiarkan di jalan tanpa ada yang membersihkan. Sampah-sampah ini
memenuhi selokan dan ketika musim hujan tiba, sampah-sampah ini sebagian ada
yang terbawa air masuk kesungai.
Volume sampah di daerah ini memang tak sebanyak di
daerah lain seperti Jakarta misalnya yang hampir setiap sudut terdapat banyak
tumpukan sampah. Yang menyebabkan sampah di daerah ini terlihat banyak itu
karena tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang di kelola oleh pemerintah
setempat untuk kemudian diangkut setiap hari atau setiap minggu. Dalam hal
membuang sampah, warga di daerah ini mengandalakn sungai untuk membawa
sampah-sampah di sekitar mereka, kemudian cara yang lain adalah dengan
membakarnya. Sampah-sampah yang di buang ke sungai memang akan hilang terbawa
arus air saat musim penghujan namun ketika memasuki masa kemarau sampah-sampah
ini justru menghambat aliran air sehingga terbentuk genangan-genangan yang
selain tidak mengenakan di pandang mata juga menimbulkan bibit-bibit penyakit.
Sampah yang menghambat aliran air ini sering membuat warna air berubah menjadi
hitam pekat dan baunya menjijikan. Ini sering di sebabkan oleh sampah rumah
tangga yang di buang sembarangan ke sungai oleh masyarakat. Kesadaran
masyarakat yang kurang di tambah kepedulian pemerintah setempat yang juga masih
sangat kurang dalam hal sampah menimbulkan beragam masalah seperti banjir yang
terus terjadi ketika musim penghujan meskipun aliran airnya seperti sungai
dan selokan sudah diperbaiki keadaannya. Ketika musim kemarau sampah-sampah
menumpuk di tepian jalan, selokan, dan yang terparah adalah di sungai. Jenis
sampahnya pun berbeda ada sampah rumah tangga, plastik-plastik, dedaunan,
batang-batang pohon, dan lain-lain. Dan ketika musim penghujan sampah-sampah
ini akan terbawa arus sungai namun karena banyaknya volume sampah terkadang
sebagian sampah malah terkikis ke daratan dan mengendap disana. Selain itu
karena lamanya sampah itu sudah tertumpuk membuatnya mengeluarkan aroma yang
tidak sedap ketika terbawa arus sungai.
B. Penanggulangannya
Sebenarnya
jika dilihat dari faktor-faktor penyebabnya sudah jelas apa yang seharusnya
dilakukan. Yaitu menyediakan tempat pembuangan sampah untuk masyarakat disetiap
gang dan mengangkutnya setiap hari. Selain itu disediakan juga tong sampah di
tepi jalan setiap beberapa meter satu sebanyak satu tong kalau bisa juga dua
untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tong-tong ini juga harus rutin
di angkut agar tidak menjadi tumpukan sampah dalam tong jadi di desa ada
petugas kebersihan yang setiap hari bekerja mengangkut sampah. Kemudian lakukan
himbauan kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti meskipun hanya seminggu
sekali untuk membersihkan dan merapikan lingkunagan mereka. Dan untuk para
pemilik kebun yang sampah dari pohonnya berserakan hendaknya juga di nasihati
untuk membersihkannya.
Kemudian cara untuk mengolah sampah-sampah yang sudah
terkumpul di tempat sampah maupun di tong-tong sampah ini cukup banyak
diantaranya ialah dengan penimbunan sampah, dan mendaur ulang. Dalam penimbunan sampah harus dilakukan dengan cara yang benar. Tempat
penimbunan sampah ini harus di desain dan dikelola dengan baik dan benar.
Penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah,
menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek
samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya. Dengan mendaur ulang sampah yaitu sampah-sampah bisa dijadikan
barang lain yang bisa digunakan kembali atau juga bisa juga dibuat kompos.
Samaph plastik bisa dibuat kerajinan seperti tas, dompet, atau hiasan rumah,
dan lain-lain kemudian untuk sampah organik seperti daun bisa di buat menjadi
pupuk kompos. Barang-barang hasil daur ulang sampah ini akan memiliki nilai
jual yang tinggi dengan pengerjaan yang bagus dan kreatif.
4. Sanitasi Tempat-Tempat Umum
A. Permasalahan
Toilet umum merupakan suatu
fasilitas umum yang sangat penting dalam suatu negara.Toilet adalah pintu
gerbang pariwisata. karena merupakan hal yang penting maka sebenarnya toilet
umum itu harus dirawat dan dijaga kebersihannya baik oleh pemerintah dan semua
orang yang menggunakan fasilitas toilet umum. Tetapi kalo kita melihat keadaan
toilet umum dinegara kita ini memang sangat menyedihkan. Kebanyakan toilet umum
dinegara ini sudah tidak terawat lagi, jorok dan
tidak layak untuk digunakan, apalagi bila dilihat dari segi kesehatan toilet
umum dinegara ini sudah dapat dikategorikan sebagai salah satu sarang penyakit
dan toilet umum juga menyebabkan polusi bau, karena kebanyakan toilet umum di
Indonesia baunya sangat tidak enak atau bau pesing. Padahal bila dilihat dari
kegunaannya, toilet umum merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Tetapi saya yakin tidak ada orang yang akan mau masuk dan
menggunakan toilet umum bila keadaannya seperti yang saya sebutkan diatas.
Begitu juga Kesan umum toilet yang
ada di terminal dan pompa bensin adalah tidak bersih. Beberapa tempat
tujuan wisata yang merupakan tempat wisata yang terkenal dan dikunjungi banyak
wisatawan , Pada tempat-tempat tersebut, umumnya tersedia toilet umum yang
cukup dan dikelola dengan cukup baik oleh pemerintah daerah setempat maupun
bekerjasama dengan organisasi masyarakat. Namun untuk beberapa tempat tujuan
wisata yang tidak terlalu ramai, jumlah fasilitas toilet yang tersedia di
tempat tersebut sangat rendah dengan kualitas yang kurang baik atau bahkan
tidak tersedia. Fasilitas toilet umum di kawasan wisata justru sering
terabaikan baik ketersediaannya maupun kualitas kebersihannya. Untuk di
beberapa kawasan wisata yang telah dilengkapi dengan fasilitas toilet umum,
permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat kebersihan akibat pengelolaan
yang kurang baik maupun buruknya prilaku pengguna toilet.
B. Penanggulangannya
Fasilitas
umum memang harus dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian,
masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau
ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.
Pemerintah
juga harus memberi upah terhadap pengelola fasilitas umur agar mereka semangat
dalam membersihkan fasilitas umum. Inilah beberapa upaya yang harus dilakukan
oleh warga masyarakat, yaitu :
1. Renovasi
fasilitas umum
2. Segera
melapor ke pihak berwenang jika ada fasilitas umum yang rusak
3. Meningkatkan
rasa tanggung jawab masyarakat dan merawat fasilitas umum
4. Adanya
rasa kepedulian terhadap fasilitas umum
5. Hygiene
Makanan
A. Permasalahan
Kurangnya
kepedulian pengelola tempat makan dan masyarakat tentang higiene sanitasi
pangan menjadi salah satu alasan masih ditemuinya masalah keamanan pangan di
Indonesia. Di samping itu, kurangnya pengawasan Pemerintah, baik
Pusat maupun Daerah mengenai pengelolaan tempat makan, termasuk di antaranya
soal sanitasi dan keamanan pangan pun menjadi masalah . Padahal, sejumlah peraturan mengenai
keamanan pangan dan sanitasi sudah terbilang lengkap.
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kesehatan membuat masyarakat kurang memperhatikan hygiene
makanan, Contohnya didaerah Karangwangkal Purwokerto banyak sekali
warung-warung makan yang tidak memperhatikan kebersihanan dan sanitasi makanan.
Tak jarang warung makan tidak mencuci pring dengan bersih kemudian tempat yang
terbilang kurang nyaman untuk makan. Banyaknya makanan kecil atau cemilan
menggunakan formalin dan borak yang dapat mengganggu kesehatan pembeli.
B. Penanggulangannya
Penangulangnya
yaitu berupa tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah
terkait,d an pengelola warung makan. Upaya yang dilakukan dapat berupa
pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Kesehatan setempat dan juga melakukan
kursus higienis sanitasi makan bagi penjamah makan maupun pengelola warung.
Selain itu perlu diadakan sosialisasi tentang persyaratan higiene sanitasi
rumah makan atau warung makan dengan baik. Bagi pengelola warung makan
sebaiknya memasang poster atau tulisan tentang higiene sanitasi makan. Sehingga
diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dan perilaku baik dalam menjaga kualitas
kehigienisan makanan.
6. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
A. Permasalahan
Perilaku hidup
sehat yang kurang baik yaitu BAB disembarng tempat, kurangnya pemahaman
masyarakat tentaang pentingnya BAB di jamban dan kuarangnya vasilitas jamban
sehat di kecamatan tuntang kabupaten semarang menyebabkan mereka BAB sembaranga
atau BAB disungai. Mereka pun bisa mandi dan
mencuci pakaian di sungai yang sama. Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit
diare. Selain diare, balita mudah terserang pneumonia dari pencemaran tinja
melalui udara.
Dampak penyakit yang paling sering terjadi akibat buang air
besar sembarangan ke sungai adalah Escherichia coli. Itu merupakan penyakit
yang membuat orang terkena diare. Setelah itu bisa menjadi dehidrasi, lalu
karena kondisi tubuh turun maka masuklah penyakit-penyakit lain
B. Penanggulangannya
Dari kasusu di atas dapat disimpulkan bahwasannya kurangnya
vasilitas mengakibatkan tidak terlaksananya perilaku hidup sehat yang baik.
Kebiasaan buang air besar di sungai merupakan suatu hal yang biasa di temui.
Entah itu pagi hari ataupun sore hari. Fasilitas wc umum di daerah tersebut
juga masih terbatas. Untuk membuat wc sendiri dirumah butuh biaya yang tidak
sedikit. Karena di daerah tersebut tekstur tanahnya berair jadi apabila di gali
terus keluar air sehingga susah untuk membuat wc, apabila ingin membuat wc harus
dilakukan penyedotan air terlebih dahulu,maka dari itu yang harus saya lakukan
sebagai tenanga kesehatan adalah melaakukan promosi kesehatan dengan teknologi Komunikasi Infornasi dan
Edukasi (KIE) tentang jamban sehat dan melakukan penggalangan dana guna membuat
jamban umum yang sehat bagi seluruh warga kecamatan tuntang kabupaten semarang.
Saat ini belum ada bantuan dana dari pemerintah daerah untuk
pembuatan jamban sehat , maka sebagai tenaga kesehatan harus selalu
meninggatkan pentingnya perilaku hidup baik dan sehat. Kita juga
bisa mengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos pelayanan
terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda
dan Peningkatan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
7. Penyakit
Berbasis Lingkungn
A. Permasalahan
Sejumlah
penyakit yang menjadi prioritas penganan pemerintah daerah kabupaten Brebes
yakni, seperti TBC, Malaria dan Demam Berdarah,” Penyakit DBD, mendapat
prioritas serius karena aada kecenderungan tiap tahunnya penderita bertambah
hingga menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan catatan data Dinas Kesehatan,di
kabupaten Brebes Demam berdarah meningkat tajam.Terbukti tahun 2012,Terdapat
205 Kasus DBD dengan angka kematian 7 orang. Sedangkan tahun 2013, terdapat 662
kasus dengan angka kematian 13 orang, atau meningkat hampir 50 presen.
Berdasar data
dinas kesehatan inilah, ada kecenderungan kenaikan drastis untuk penyakit DBD
atau penyakit yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk Aides Aegepty ini,” ujarnya
lagi. Adanya peningkatan angka kematian akibat DBD tersebut, kini mendapat
perhatian serius pemerintah daerah kabupaten Brebes.
Peningkatan
angka kematian akibat Demam Berdarah di sebabkan pola masyarakat yang kurang
memperhatikan masalah kebersihan lingkungan. Selain itu,faktor cuaca seperti
curah hujan yang berlebihan.
B. Penanggulangannya
Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan pencegahan dengan
melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan Fogging hal tersebut
didukung juga dengan melakukan
sosialisasi tentang kebersihan lingkungan dengan program 3 M, yakni Menguras
(bak mandi), Menutup solokan dan Mengubur barang-barang yang sudah tidak
terpakai hingga tidak menimbulkan genangan.
0 komentar:
Posting Komentar